🤿 Jelaskan Persyaratan Kebersihan Peralatan Roti
PemeliharaanKebersihan Perabot Dan Peralatan Kantor Pemeliharaan yang dilakukan antara lain: a) Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja yang diperlukan selengkapnya, yaitu: kain majun, sampo karpet, furniture polish, freshphone, multipurpose cleoner, metol polish, baby oil, dan otosol
Bersihkanwastafel dan keran berbahan stainless steel di dapur menggunakan semprotan khusus untuk membersihkan stainless steel yang mampu melindungi logam namun tetap efektif menghilangkan noda membandel. Ingat, sebelum menggunakan produk apa pun, tes terlebih dulu di bagian kecil. 3. Cara membersihkan meja dapur.
Mengutipdari Healthy Cookware, membersihkan peralatan keramik ini hanya cukup dengan air sabun hangat, dan spons lembut atau serbet saja. Jika ada makanan yang lengket, rendam dahulu selama 30 menit sebelum dicuci.
Jelaskanpersyaratan kebersihan peralatan roti. SSOP adalah Sanitation Standard Operating Procedure SSOP adalah prosdur tertulis yang harus digunakan oleh pemroses pangan untuk memenuhi kondisi dan praktek sanitasi. Hygiene tenaga penjamah makanan dengan tujuan untuk mewujudkan.
Amanditinjau dari bahan yang digunakan dan juga syarat-syarat dalam keamanan peralatan tidak boleh mengandung bahan-bahan beracun, bahan anti karat, dan dianjurkan tidak dipakai bahan sebagai
Untukmenjaga performa sebuah peralatan, apalagi yang bermesin, sangat diperlukan sebuah perawatan yang dilakukan secara rutin. Baik itu perawatan untuk menjaga kebersihan, maupun perawatan kondisi mesin itu sendiri. Termasuk apabila Anda memiliki perusahaan besar yang beroperasi dalam bidang industri, sangat penting untuk melakukan pembersihan
Andabisa memeras lemon dengan campuran air hangat lalu aplikasikan pada peralatan masak atau piring yang ingin dibersihkan. Garam Sama dengan Lemon, aplikasikan Garam ke dalam campuran air hangat, lalu bersihkan piring atau alat masak supaya noda dan bau tidak sedap hilang.
Menggunakanpapan pemotong, jangan potong daging dan sayuran pada satu papan. Anda harus mempunyai papan berasingan untuk: daging; sayur-sayuran; produk roti. Ini adalah perlu untuk meminimumkan pendaraban bakteria. Gantikan peralatan memasak bersalut Teflon dengan besi tuang.
Untukmenjamin kebersihan makanan, beberapa jenis bahan masakan perlu dimasak pada suhu yang tepat agar bisa membunuh bakteri yang berbahaya. Di bawah ini beberapa aturan suhu untuk memasak makanan menurut situs kesehatan WebMD. Daging panggang dan bakar paling sedikit 62 derajat Celsius.
vnnrRur. Pentingnya Kriteria Dan Syarat Kebersihan Alat Makan – Peranan peralatan makan dan masak dalam higiene sanitasi makanan sangat penting karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan. Peralatan makan dan masak perlu dijaga kebersihannya setiap saat membersihkan peralatan secara baik, akan menghasilkan alat pengolahan makanan yang bersih dan sehat. Peralatan makan meliputi piring, gelas, mangkuk, cangkir, sendok, pisau, dan garpu. Peralatan dapat berupa peralatan kaca, logam atau tembikar. Peralatan masak meliputi kuali, dandang, serokan, pisau, talenan, oven, dan peralatan makan dimulai dari keadaan bahan. Bahan yang baik adalah bahan yang tidak larut dalam makanan, mudah dicuci, dan aman untuk digunakan. Peralatan utuh,aman,dan kuat, peralatan yang sudah retak, atau pecah selain dapat menimbulkan kecelakaan juga menjadi sumber pengumpulan kotoran karena tidak akan dapat tercuci petunjuk pelaksanaan dalam pengumpulan data alat usap makanan oleh Kepmenkes yang disajikan dalam persyaratan peralatan makanan bahwa tidak boleh bakteri lebih dari 100 koloni/cm² permukaan alat dan tidak mengandung Depkes RI, persyaratan peralatan makanan adalah sebagai berikutPeralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh mengeluarkan zat beracun yang melebihi ambang batas sehingga membahayakan tidak rusak, retak dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap yang kontak langsung dengan makanan harus tidak ada sudut mati, rata halus dan mudah harus dalan keadaan bersih sebelum yang kontak langsung dengan makanan yang siap disajikan tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi ambang batas, dan tidak boleh mengandung pencucian peralatan harus memenuhi ketentuan 1 Pencucian peralatan harus menggunakan sabun atau deterjen air dingin, air panas, sampai bersih, 2 Dibebas hamakan sedikitnya dengan larutan kaporit 50 ppm, air panas 800o C selama 2 yang sudah didesinfeksi harus ditiriskan pada rak-rak anti karat sampai kering sendiri dengan bantuan sinar matahari atau buatan dan tidak boleh dilap dengan peralatan yang kontak dengan makanan harus disimpan dalam keadaan kering dan bersih, ruang penyimpanan peralatan tidak lembab, terlindung dari sumber pengotoran / kontaminasi dan binatang Depkes RI 2004, peralatan makan yang kita gunakan harus bersih, agar kita terhindar dari kemungkinan penularan penyakit. Oleh karena itu perlu dilakukan uji sanitasi alat makan. Cara sederhana untuk memastikan alat makan kita bersih atau tidak, bisa dilakukan dengan uji kebersihan alat, salah satunya dengan menguji kebersihan secara bakteriologis dilakukan dengan caraPengambilan usapan kapas steril swab pada peralatan yang disimpan. Nilai kebersihan dihitung dengan angka sebagai berikut 1 Angka kuman sebanyak-banyaknya 100/cm dari permukaan alat yang diperiksa, 2 Angka kuman harus 0/ usapan kapas steril pada peralatan dilakukan segera setelah pencucian. Hal ini untuk menguji proses pencucian karena semakin lama akan semakin banyak terjadi pencemaran bakteri yang berasal dari udara dan akan memberikan penyimpangan lebih tinggi dari keadaan yang yang dapat dilakukan untuk menguji kebersihan alat lainnya adalah secara fisik. Menurut Depkes RI adalah sebagai tepung pada piring yang sudah dicuci dalam keadaan kering. Bila tepungnya lengket, pertanda pencucian belum garam pada piring yang kering, pertanda pencucian belum air pada piring yang kering. Bila air jatuh pada piring ternyata menumpuk/atau tidak pecah pertanda pencucian belum dengan alkohol, jika terjadi endapan pertanda pencucian belum aroma, bila tercium bau amis pertanda pencucian belum Bila peralatan kelihatannya kusam/tidak cemerlang berarti pencucian belum juga ; Hati-hati, alat makan sebagai agen penular penyakitDemikian artikel singkat berjudul Pentingnya Kriteria Dan Syarat Kebersihan Alat Makan’ semoga bermanfaat.
Maintaining a high standard of cleanliness in restaurants is key to ensuring food safety and preventing food-borne illnesses. Food businesses in Canada are required to follow federal and provincial food safety laws, which include operating a safe and clean establishment. A clean restaurant will also satisfy customers and keep them coming back which means growing revenue and owners and managers can maintain a clean and hygienic restaurant by following a detailed restaurant cleaning checklist. A restaurant deep cleaning checklist should include a kitchen cleaning checklist back-of-house cleaning as well as a dining room cleaning checklist front-of-house cleaning. Use the following restaurant cleaning schedule to ensure a clean and compliant restaurant. Restaurant Kitchen Cleaning Checklist The kitchen of a restaurant is where the greatest food safety risks occur, so following a kitchen cleaning schedule is essential for food safety. Keeping the kitchen clean in a restaurant is not only necessary for preventing food contamination and food-borne illnesses, it’s the law. Food businesses can be inspected by local Health Inspectors at any time. Food businesses found not in compliance with food safety laws, such as not maintaining the cleaning and sanitizing of the kitchen, can face fines or even closure. Use the following checklist as a guide for what should be cleaned daily, weekly and monthly in the kitchen. As a general rule, anything that has direct contact with food must be cleaned and sanitized regularly. Items that have not had direct contact must be cleaned but not necessarily sanitized. Remember the following terms when using the checklist Cleaning removes physical dirt, soil, chemical residues and allergens from equipment, utensils and work surfaces Manual cleaning is cleaning that involves using a sink or bucket with detergent and water Sanitizing removes harmful pathogens from food contact surfaces. Sanitizing is performed after cleaning Daily Surfaces clean and sanitize walls where food has splattered clean and sanitize surfaces in food preparation areas clean and sanitize food preparation sinks sweep and mop the floors sweep walk-in refrigerators sweep storage areas clean and sanitize inside and outside of garbage cans if they are used heavily or used for high-risk foods Equipment manually clean cooking surfaces such as grills, ranges and fryers be sure to clean underneath change the foil lining on top of grills and ranges manually clean equipment beverage machines, coffee makers, espresso machines, microwaves, toasters, etc. manually clean beverage dispenser heads and tips of soda dispenser guns clean and sanitize utensils, flatware and glassware Other items wash rags, towels, aprons and uniforms in washing machine refill soap dispensers replace empty paper towel rolls dispose of recycling dispose of indoor garbage Weekly Surfaces manually clean lime from the sinks and faucets clean and sanitize walk-in refrigerators and freezers manually clean floor drains with drain cleaner clean and sanitize inside and outside of garbage cans if not done daily Equipment manually clean ovens be sure to clean the walls, door and racks manually clean the deep fryer boil it out Other items manually clean floor mats empty outdoor garbage cans at least twice per week Monthly Surfaces manually clean walls and the ceiling manually clean behind the hot line manually clean vent hoods this can be done every couple of months Equipment clean and sanitize the coffee machine and expresso machine empty, clean and sanitize the ice machine every 6 months clean and sanitize the freezer manually clean refrigerator coils empty grease traps Other items Replace pest traps Front-of-house Cleaning Checklist It is important that the front-of-house is clean in order to provide a safe and healthy dining experience for customers. When customers come to a restaurant to eat, they expect to dine in an environment that is tidy, clean and inviting. The experience of dining in a food business that is unclean is enough to turn away customers and hurt a business’s bottom line. This is why using a cleaning checklist for a restaurant dining room and other front-of-house areas is so the following checklist as a guide for what should be cleaned daily, weekly and monthly in the front-of-house. Daily Surfaces manually clean walls as necessary manually clean counters vacuum carpets sweep and mop floors clean and sanitize door handles and railings clean and sanitize access buttons / elevator buttons Furniture clean and sanitize dining tables manually clean seats and benches Restrooms clean and sanitize restroom surfaces disinfect toilets manually clean restroom sinks empty out feminine hygiene containers / garbages dispose of bathroom garbage sweep and mop restroom floors clean and sanitize door handles and railings Other items clean and sanitize condiments / salt and pepper shakers wash cloth napkins, tablecloths, and aprons in washing machine empty garbage cans clean and sanitize garbage cans clean and sanitize credit card machines clean and sanitize menus Weekly Surfaces manually clean the light fixtures manually clean glass windows and doors Monthly Surfaces dust items on walls art or decorations manually clean all the walls Running a food business is a big endeavour, with many important tasks to do and regulations to follow. Having a clean and safe business is the top priority. Breaking down the cleaning tasks into daily, weekly and monthly lists makes them easy to implement and keep on top of. By using the restaurant cleaning checklist for both the kitchen and front-of-house, restaurant owners and managers can ensure they are running a hygienic and food safety-compliant and print off the CIFS Restaurant Cleaning Checklist for an even easier way to implement their restaurant cleaning schedule.
Fajriansyah P-ISSN 2527-3310 E-ISSN 2548-5741 Jurnal AcTion Aceh Nutrition Journal, November 2016; 12 116-120 HYGIENE DAN SANITASI PENGOLAHAN ROTI PADA PABRIK ROTI PATEN BAKERY Hygiene and sanitation of bread processing at Roti Paten Bakery Fajriansyah1* 1 Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Aceh Jln. Soekarno-Hatta, Lampeunerut. Aceh Besar. Telp 0651 46128. E-mail Received 30/6/2016 Accepted 4/10/2016 ABSTRAK Makanan merupakan salah satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Pengendalian faktor tempat, peralatan, orang dan makanan memungkinkan rendahnya gangguan kesehatan atau keracunan makanan. Metode penelitian yaitu deskriptif dengan sampel tenaga pengolah makanan sebanyak 7 tujuh orang. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara menggunakan kuisioner dan checklist. Analisis data dilakukan secara manual dan disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian diperoleh personal hygiene yang memenuhi syarat hanya sebesar 43%, cara pengolahan yang memenuhi syarat juga masih rendah 29%. Sanitasi peralatan umumnya memenuhi syarat 86%, dan sanitasi tempat pengolahan masih sedikit yang memenuhi syarat 29%. Selain itu cara pengemasan yang hygienis sudah baik yaitu memenuhi syarat sebesar 86%. Kesimpulan diperoleh bahwa masih banyaknya keadaan lingkungan produksi pabrik roti paten bakeri yang masih kurang memenuhi syarat. Disarankan kepada pemilik pabrik supaya mengadakan pelatihan kepada para karyawan agar lebih mengasah ilmu pengetahuan mereka demi terciptanya kualitas roti yang memenuhi syarat. Kata Kunci Hygiene, sanitasi, dan pengolahan roti ABSTRACT Food is one of the principal ingredients in the framework of the growth and life of the nation and has an important role in national development. Control of factors premises, equipment, people and food enabling poor health disorders or food poisoning. The research method is descriptive with samples of food processing power as many as seven 7 people. The data collection conducted interviews using a questionnaire and checklist. Data analysis was performed manually and presented into a frequency distribution table. The results were obtained personal hygiene qualified only by 43,0%, processing methods eligible is still low * Published online 18/11/2016 29,0%. Sanitation equipment is generally eligible 86,0%, and sanitary processing sites still little qualified 29,0%. Additionally hygienic way of packaging is good is qualified by 86%. The conclusion shows that there are many circumstances in patent bakery bread factory production is still less qualified. Suggested to the factory owner in order to provide training to employees to further hone their knowledge in order to create quality bread eligible Key words Hygiene, sanitation, and processing of bread PENDAHULUAN Menurut UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, masyarakat berperan serta baik secara perorangan maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan dalam rangka membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Pembangunan kesehatan perlu digerakkan oleh masyarakat dimana masyarakat mempunyai peluang dan peran yang penting dalam pembangunan kesehatan. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting atas dasar untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuannya sebagai pelaku pembangunan Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman diperlukan peraturan dalam memproses makanan dan pencegahan terjadinya “food borne disease”. Fasilitas penunjang dalam mencapai program sanitasi makanan dan minuman diperlukan beberapa fasilitas, diantaranya adalah penyediaan air bersih, sistem pembuangan Penulis untuk korespondensi 116 AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti... sampah yang saniter, sistem pembuangan limbah cair yang saniter, serta sistem pengendalian insekta dan tikus. Hal yang cukup penting untuk menunjang program adalah peralatan dan fasilitas yang memadai, personalia yang terdidik, standar makanan dan peraturan mengenai makanan serta pemantauan sanksi Makanan merupakan salah satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Masyarakat perlu dilindungi keselamatan dan kesehatannya terhadap produksi dan peredaran makanan yang tidak memenuhi syarat. Perkembangan teknologi dewasa ini mengakibatkan perubahan dalam kebiasaan makan, yang mempunyai dampak dalam perkembangan teknik produksi dan distribusi makanan. Oleh karena itu cara produksi makanan secara efektif merupakan hal yang penting untuk mencegah gangguan kesehatan manusia dan dampak ekonomi sebagai akibat dari penyakit yang ditimbulkan oleh Roti merupakan salah satu makanan jajanan yang dijual tanpa kemasan khusus oleh para pedagang roti, yang dijual secara keliling dan dikonsumsi oleh masyarakat umum. Makanan dan minuman yang baik bila diproduksi dan diedarkan kepada masyarakat luas haruslah memenuhi persyaratan KepmenKes 4 Di Kota Banda Aceh, home industry industri rumah tangga yang memproduksi roti sudah sangat banyak dan sangat mudah didapatkan. Roti merupakan makanan jajanan yang sangat rawan terhadap pencemaran mikroba dan sangat mudah Masalah kesehatan terutama penyakit pada saluran napas yaitu rinitis akibat kerja RAK timbul jika pekerja terpajan tepung gandum yang melebihi nilai ambang batas NAB serta terjadi pajanan yang terus menerus selama beberapa Para pekerja pabrik roti berisiko terhadap dampak yang ditimbulkan oleh debu tepung gandum. 7 Oleh karena itu alat pelindung diri seharusnya lengkap pada pekerja. Pabrik pengolahan roti di Lamdingin, terlihat masih banyak terdapat penjamah yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri APD secara lengkap seperti celemek, sarung tangan, topi penutup kepala, pakaian khusus pekerja, dan personal hygiene pekerja yang masih kurang perhatian seperti kuku yang masih panjang, kebersihan diri yang kurang diperhatikan, sarana produksi yang masih kurang memenuhi syarat serta masih jauh dari kategori hygiene dan sanitasi. DESAIN PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti Pada Pabrik Roti Paten Bakery di Lamdingin Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Sampel pada penelitian adalah semua pekerja yang bekerja di unit pengolahan roti pada pabrik roti paten bakery di Lamdingin Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh sebanyak 7 orang. Instrumen Penelitian ini yaitu menggunakan check list dan kuisioner untuk mengetahui keadaan personal hygiene penjamah roti, cara pengolahan roti, peralatan pengolahan roti, tempat pengolahan roti, dan packing/pengemasan roti yang hygienis. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara menggunakan kuisioner dan check list dengan melakukan observasi langsung ke pabrik pengolahan roti dengan cara Tanya jawab dalam suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir untuk mendapatkan tanggapan, jawaban, informasi, dan sebagainya. Pengolahan data melalui tahap editing, koding dan tabulasi yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian Gambar 1, tergambarkan bahwa personal hygine dan cara pengolahan terhadap roti pada pabrik Roti Paten Bakery masih banyak yang belum AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 117 Fajriansyah memenuhi persyarata sesuai standar kesehatan. Terlihat pada Gambar 1, bahwa sebesar 57,0% pengolaha roti dari segi personal hygiene tidak memenuhi syarat. Begitu juga cara pengolahan roti di pabrik Roti Paten Bakery, terdapat sebesar 71,0% tidak memenuhi syarat. dengan sarung tangan khusus saat mengolah roti. Selain itu juga diperoleh masih kurangnya penjamah makanan yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan Menteri Kesehatan. Penjamah makanan masih kurang disiplin dan peduli terhadap kebersihan diri mereka, seperti tidak menggunakan penutup kepala, sarung tangan, dan kuku yang panjang disaat mengolah roti serta juga tidak memperdulikan pentingnya celemek saat pengolahan roti dilakukan. Maka dari itu penilaian peneliti terhadap kondisi personal hygiene masih sangat kurang dan tidak memenuhi Sedangkan hasil penelitian terkait sanitasi peralatan dan tempat pengolahan roti di pabrik Roti Paten Bakery dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini. Gambar 1. Personal hygiene dan cara pengolahan roti di Pabrik Roti Paten Bakery Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara Selanjutnya pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti kaidah dari prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi. Semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung dengan tubuh. Perlindungan kontak langsung dengan makanan dilakukan dengan jalan menggunakan sarung tangan plastik, penjepit Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan checklist dan kuisioner menunjukkan hasil yang kurang baik karena masih terdapat peralatan yang digunakan saat mengolah dalam keadaan kurang bersih dan dengan kondisi alat yang sudah lumayan tua serta korosif, begitu pula masih banyak yang menggunakan tangan pribadi tanpa dilapisi 118 Gambar 2. Sanitasi peralatan dan tempat dalam pengolahan roti di Pabrik Roti Paten Bakery Berdasarkan hasil penelitian diatas tergambarkan bahwa aspek sanitasi peralatan pengoalahan roti di pabrik Roti Paten Bakery sangat memenuhi syarat 86,0% untuk melakukan pengolahan serta memproduksi roti. Sebaliknya, jika dilihat berdasarkan kondisi sanitasi tempat pengolahan lebih banyak yang tidak memenuhi persyaratan 71,0% tempatpengolahan roti. Kondisi sanitasi peralatan pengolahan roti menunjukkan bahwa hal tersebut sudah baik, dimana peralatan pengolahan makanan yang selalu dalam keadaan bersih dan peralatan pengolahan bahan makanan yang dipergunakan dalam mengolah makanan bermutu baik. Adapun demikian masih terdapat 14% peralatan AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 Hygiene dan Sanitasi Pengolahan Roti... yang kurang memenuhi syarat dikarenakan kurangnya kepedulian pekerja terhadap peralatan yang telah digunakan seperti tidak langsung di cuci setelah digunakan dan tidak adanya tempat penyimpanan khusus peralatan. Sedangkan berdasarkan sanitasi tempat pengolahan makanan, dimana makanan diolah sehingga menjadi makanan yang terolah ataupun makanan jadi yang biasanya disebut dapur. Dapur merupakan tempat pengolahan makanan yang harus memenuhi syarat hygiene dan sanitasi, diantaranya konstruksi dan 10 perlengkapan yang ada. Hal tersebut akibat tempat pengolahan yang tidak begitu luas, sehingga masih terjadinya ketidaknyamanan para pekerja saat mengolah roti. Selain itu ventilasi yang tidak memenuhi syarat dan kurang memadai serta tidak dilengkapi dengan cerobong asap khusus diruang pengolahan menyebabkan suhu diruangan tinggi dan Hasil penelitian terkait pengemasan roti di pabrik Roti Paten Bakery dapat dilihat pada gambar 3. Aspek pengemasan roti secara umum memenuhi persyaratan 86,0% dan hanya sedikit yang tidak memenuhi syarat 14,0% dalam hal pengemasan roti. Gambar 3. Aspek pengemasan roti di Pabrik Roti Paten Bakery Kemasan suatu produk makanan dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakkan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan atau getaran. Dari segi promosi kemasan dapat berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik Pengemasan dilakukan dalam plastic. Oleh karena itu hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Pada proses pengemasan dilakukan dengan cukup baik karena roti yang telah siap tidak langsung menggunakan tangan saat dikemas melainkan menggunakan peralatan khusus. Peralatan tersebut juga terbuat dari stainless dan tidak berkarat serta dalam keadaan bersih. Plastic packing juga telah memenuhi syarat seperti telah tersedianya tanggal kadaluarsa dan tanggal produksi serta izin dari Depkes. 14 KESIMPULAN Pengolahan roti di Pabrik Roti Paten Bakery terdapat lima aspek yang belum memenuhi syarat kesehatan seperti keadaan personal hygiene 57,0%, sanitasi tempat pengolahan dan cara pengolahannya masingmasing sebesar 71,0%. Sedangkan pengolahan roti yang memenuhi syarat standar kesehatan yaitu aspek sanitasi peralatan pengolahan 86,0% dan sistem pengemasan yang sudah hygienis 86,0%. Saran penelitian, adanya renovasi bangunan pabrik roti yang tidak sesuai dengan standar kesehatan selain itu juga perubahan tersebut menunjang cara pengolahan yang lebih baik. Kepada tenaga pengolah tetap memperhatikan kondisi personal hygienitas masing-masing, hal ini akan berdampak terhadap produksi roti. DAFTAR PUSTAKA 1. AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016 Depkes RI. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Kerja. Jakarta Penerbit Erlangga; 2009. 119 Fajriansyah 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 120 Mukono HJ. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Jakarta Airlangga University Press; 2006. Depkes RI. Kumpulan Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta; 2004. Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 942/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta; 2003. Mudjajanto, Setyo. Membuat Aneka Roti, Jakarta Penebar Swadaya Cetakan Pertama; 2009. Karkoulias K, Patouchas D, Alahiotis S, Tsiamila M, Vrodakis K, Spitopoulos K. Spesific sensitization in wheat flour and contributing factors in traditional bakers. Eur Rev Med Pharmacol Sci. 2007;111418. Wallusiak J. Occupational upper airway disease. Curr Opin Allergy Clin Immunol. 2006;6167-72. Depkes RI. Prinsip Sanitasi Makanan. Jakarta Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan; 1989. Arisman. Keracunan Makanan. Jakarta Penerbit EGC; 2009. Anwar dkk. Sanitasi Makanan dan Minuman Pada Institusi Pendidikan Tenaga Sanitasi. Jakarta; 1990. Azrul A. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta Mutiara Sumber Widya; 1990. Agustina, Febria; Pambayun, Rindit; Febry, Fatmalina. Higiene dan sanitasi pada pedagang makanan jajanan tradisional di lingkungan sekolah dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang Tahun 2009. Jurnal Publikasi Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya; 2009. Rachmawan, Obin. Pengeringan, Pendinginan, dan Pengemasan Komoditas Pertanian. Buletin Agroindustri Edisi. 2001; 5 12-23. Sihite, Ricard. Sanitation and Hygiene. Surabaya Penerbit Sic; 2000. AcTion Journal, Volume 1, Nomor 2, November 2016
jelaskan persyaratan kebersihan peralatan roti